Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fuchsia, Sistem Operasi Baru Milik Google Pengganti Android

Bikin Sedih, Ibu Jumini Curhat Sambil Nangis Perjuangannya Rawat Suami Sakit Lumpuh Hingga Temani Jualan Jajanan

 

Tugas utama seseorang suami merupakan mencari nafkah buat memadai kebutuhan keluarga. Tetapi, perihal yang berbeda wajib dialami oleh Jumini( 50) yang suaminya mengidap penyakit kronis. Sehingga suaminya tidak dapat mencari nafkah semacam seperti laki- laki pada biasanya. Memandang keadaan suaminya, Jumini sangat setia mendampingi dan merawatnya.

Apalagi keduanya senantiasa silih mencari nafkah bersama dengan berjualan dari atas becak. Sedangkan kondisi suaminya yang terletak dalam keadaan lumpuh masih dapat berjuang mengendarai becak. Berikut pembahasan cerita harunya.

Dikenal, Sumari( 50) suami dari Jumini tengah terkena penyakit kronis stroke. Dia mengidap penyakit tersebut semenjak 3 tahun yang kemudian.


Belum lagi, keterbatasan kaki yang dimilikinya semenjak lahir dan ditambah dengan kelumpuhan akibat stroke membuat Sumari tidak bisa lagi bekerja guna mencari nafkah sendirian.

Walaupun begitu, Jumini senantiasa setia serta senantiasa mendampingi suaminya mencari nafkah. Dikutip dari unggahan akun Instagram@rumahyatim keduanya berjualan jajanan di sekolah.

Tidak hanya mendampingi si suami mencari nafkah, Jumini pula menjaga Sumari suaminya dengan amat tabah. Perihal tersebut seakan menampilkan kesetiaannya selaku seseorang istri pada suaminya.

Keterbatasan pada kaki dan keadaan lumpuh yang mengalami oleh Sumari tampaknya tidak buatnya menyerah. Teruji dia senantiasa dapat mengendarai becak buat berjualan jajanan bersama si istri di sekolah.

Hendak namun, Sumari senantiasa wajib dibantu dengan metode dibopong naik turun dari becaknya oleh Jumini, istrinya.

Pendamping dari Sumari serta Jumini pula mempunyai buah hati. Tetapi begitu memilukan, anak pertamanya Miftahul Jannah( 20) hadapi keterbelakangan mental.

Sedangkan gadis keduanya yang dikala ini berumur 19 tahun wajib jadi salah seseorang penyandang disabilitas lantaran hadapi musibah pada 3 tahun yang kemudian. Saat sebelum hadapi musibah, anak keduanya merupakan salah satunya harapan yang bisa menolong perekonomian keluarga, tetapi takdir mengatakan lain.

Mudah- mudahan lekas terdapat bantuan

dari dermawan yang tergerak hatinya buat meringankan beban Bunda Jumini ini. Senantiasa semangat ya bu, sehat- sehat senantiasa!